Sudah
menjadi hal yang diketahui umum bahwa masalah learning, intelligence,
dan juga proactivity serta reactivity adalah bidang garapan AI
klasik. Kemudian penelitian dalam bidang DAI pada umumnya adalah berkisar ke
masalah koordinasi, komunikasi dan kerjasama (cooperation) antar agent
dalam Multi Agent System (MAS). Dengan perkembangan penelitian di bidang
distributed network dan communication system, membawa peran
penting dalam mewujudkan agent yang mempunyai kemampuan mobilitas dan
komunikasi dengan agent lain.
Pesatnya
perkembangan penelitian tentang software agent tak lepas dari pengaruh
bidang ilmu psikologi yang banyak mengupas agent secara teori dan
filosofi, kemudian juga software engineering yang berperan dalam
menyediakan metodologi analisa dan desain, serta implementasi dari software
agent. Dan yang terakhir adalah bidang decision theory dengan
kupasan tentang bagaimana agent harus menentukan strategi dalam
menjalankan tugas secara mandiri (autonomously).
4.1 BAHASA PEMROGRAMAN
Pada bagian
ini akan dibahas tentang bahasa pemrograman yang banyak dipakai untuk tahap
implementasi dari software agent. Bagaimanapun juga setiap bahasa
pemrograman memiliki karakteristik sendiri sesuai dengan paradigma pemrograman
yang dia anut. Sehingga pemakaian bahasa permrograman yang kita pakai akan
menentukan keberhasilan dalam implementasi agent sesuai yang kita harapkan.
Beberapa
peneliti memberikan petunjuk tentang bagaimana karakteristik bahasa pemrorgaman
yang sebaiknya kita pakai. Petunjuk-petunjuk tersebut adalah:
1.
Object-Orientedness: Karena agent
adalah berhubungan dengan obyek, bahkan beberapa peneliti menganggap agent
adalah obyek yang aktif, maka bagaimanapun juga agent harus diimplementasikan
kedalam pemrorgaman yang berorientasi obyek (object-oriented programming
language).
2.
Platform Independence: Seperti
sudah dibahas pada bagian sebelumnya, bahwa agent hidup dan berjalan diatas
berbagai lingkungan. Sehingga idealnya bahasa pemrograman yang dipakai untuk
implementasi adalah yang terlepas dari platform, atau dengan kata lain
program tersebut harus bisa dijalankan di platform apapun (platform
independence).
3.
Communication Capability: Pada saat
berinteraksi dengan agent lain dalam suatu lingkungan jaringan (network
environment), tentu saja diperlukan kemampuan untuk melakukan komunikasi secara
fisik. Sangat lebih baik seandaianya bahasa pemrograman mensupport pemrograman
untuk network dan komunikasinya.
4.
Security: Faktor
keamanan (security) juga hal yang harus diperhatikan dalam memilih
bahasa pemrorgaman untuk implementasi software agent. Terutama untuk mobil
agent, diperlukan bahasa pemrograman yang mensupport level-level keamanan
yang bisa membuat agent bergerak dengan aman.
5.
Code Manipulation: Beberapa
aplikasi software agent memerlukan manipulasi kode program secara runtime.
Bahasa pemrograman untuk software agent sebaiknya juga harus bisa
memberikan support terhadap masalah ini.
Ditarik dari
beberapa petunjuk diatas, para peneliti merekomendasikan bahasa pemrograman
berikut untuk mengimplementasikan software agent:
1. Java
2. Telescript
Link Kelompok :
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking